Nama :
Novia Tesalonika
NIM :
150341607673
Offering :
B
Menurut cara
pandang teori konstruktivisme bahwa belajar adalah proses untuk membangun
pengetahuan melalui pengalaman nyata dari lapangan. Artinya siswa akan cepat
memiliki pengalaman jika pengetahuan itu dibangun atas dasar
realitas yang ada di dalam masyarakat. Penekanan teori konstruktivisme bukan
pada membangun kualitas kognitif, tetapi lebih pada proses untuk menemukan
teori yang dibangun dari realitas lapangan.
Belajar
bukanlah proses tekonologisasi (robot) bagi siswa, melainkan proses untuk
membangun penghayatan terhadap suatu materi yang disampaikan sehingga proses
pembelajaran tidak hanya meyampaikan materi yang bersifat normatif (tekstual)
tetapi juga harus juga menyampaikan materi yang bersifat kontekstual.
Teori
konstruktivisme membawa implikasi dalam pembelajaran yang harus bersifat
kolektif atau kelompok. Proses sosial masing-masing siswa harus diwujudkan. C.
Asri Budiningsih menyatakan bahwa keberhasilan belajar sangat ditentukan oleh
peran sosial yang ada pada diri siswa. Dalam situasi sosial akan terjadi
situasi saling berhubungan, terdapat tata hubungan, tata tingkah laku dan sikap
di antara sesama manusia. konsekuensinya, siswa harus memiliki keterampilan
untuk menyesuaikan diri (adaptasi) secara tepat.
Sebagai
fasilitator, guru berperan dalam memberikan pelayanan untuk memudahkan siswa
dalam kegiatan proses pembelajaran. Agar dapat melaksanakan peran sebagai
fasilitator dalam proses pembelajaran, Sanjaya (2008: 23-24) berpendapat bahwa
ada beberapa yang harus dipahami, khususnya hal-hal yang berhubungan dengan
pemanfaatan berbagai media dan sumber pembelajaran yaitu:
1.
Guru perlu
memahami berbagai jenis media dan sumber belajar beserta fungsi masing-masing
media tersebut. Pemahaman akan fungsi media tersebut diperlukan, belum tentu
semua media cocok digunakan untuk mengajarkan semua semua bahan pelajaran.
Setiap media memiliki karakteristik tersendiri
2.
Guru perlu
mempunyai keterampilan dalam merancang suatu media. Dengan perancangan media
yang dianggap cocok akan memudahkan proses pembelajaran, sehingga akan tercapai
secara optimal.
3.
Guru dituntut
untuk mampu mengorganisasikan berbagai jenis media serta dapat memanfaatkan
berbagai sumber belajar.
4. Guru dituntut agar mempunyai kemampuan dalam
berkomunikasi dan berinteraksi dengan siswa. Kemampuan berkomunikasi secara
efektif dapat memudahkan siswa menangkap pesan sehingga dapat meningkatkan
motivasi belajar mereka.
Komentar
Posting Komentar