Nama : Novia Tesalonika
NIM : 150341607673
Offering : B
Menurut teori humanistik, proses belajar harus dimulai dan
ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia itu sendiri. Oleh sebab itu,
teori belajar humanistik sifatnya lebih abstrak dan lebih mendekati bidang
kajian filsafat, teori kepribadian, dan psikoterapi, dari pada bidang kajian
psikologi belajar. Teori humanistik sangat mementingkan isi yang dipelajari
dari pada proses belajar itu sendiri serta lebih banyak berbiacara tentang
konsep-konsep pendidikan untuk membentuk manusia yang dicita-citakan, serta
tentang proses belajar dalam bentuk yang paling ideal.
Faktor motivasi dan pengalaman emosional sangat penting dalam
peristiwa belajar, sebab tanpa motivasi dan keinginan dari pihak si belajar,
maka tidak akan terjadi asimilasi pengetahuan baru ke dalam struktur kognitif
yang telah dimilikinya. Teori humanistic berpendapat bahwa teori belajar apapun
dapat dimanfaatkan, asal tujuannya untuk memanusiakan manusia yaitu mencapai
aktualisasi diri, pemahaman diri, serta realisasi diri orang yang belajar,
secara optimal.
Teori humanistik bersifat sangat eklektik yaitu memanfaatkan
atau merangkumkan berbagai teori belajar dengan tujuan untuk memanusiakan
manusia dan mencapai tujuan yang diinginkan karena tidak dapat disangkal bahwa
setiap teori mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Banyak tokoh penganut aliran humanistik, diantaranya:
a.
Kolb
Pandangan Kolb
tentang belajar dikenal dengan “Belajar Empat Tahap” yaitu:
a.
Tahap pandangan konkret
Pada tahap ini seseorang
mampu atau dapat mengalami suatu peristiwa atau suatu kejadian sebagaimana
adanya namun belum memilki kesadaran tentang hakikat dari peristiwa tersebut,
b.
Tahap pemgamatan aktif dan reflektif
Tahap ini seseorang
semakin lama akan semakin mampu melakukan observasi secara aktif terhadap
peristiwa yang dialaminya dan lebih berkembang.
c.
Tahap konseptualisasi
Pada tahap ini
seseorang mulai berupaya untuk membuat abstraksi, mengembangkan suatu teori,
konsep, atau hukum dan prosedur tentang sesuatu yang menjadi objek perhatiannya
dan cara berpikirnya menggunakan induktif.
d.
Tahap eksperimentasi aktif
Pada tahap ini
seseorang sudah mampu mengaplikasikan konsep-konsep, teori-teori atau
aturan-aturan ke dalam situasi nyata dan cara berpikirnya menggunakan deduktif.
b.
Honey dan Mumford
Honey dan Mumford menggolongkan orang yang belajar ke dalam
empat macam atau golongan, yaitu:
a.
Kelompok aktivis
Yaitu mereka yang
senang melibatkan diri dan berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan dengan
tujuan untuk memperoleh pengalaman-pengalaman baru.
b.
Kelompok reflector
Yaitu mereka yang
mempunyai kecenderungan berlawanan dengan kelompok aktivis. Dalam melakukan
suatu tindakan kelompok ini sangat berhati-hati dan penuh pertimbangan.
c.
Kelompok teoris
Yaitu mereka yang memiliki
kecenderungan yang sangat kritis, suka menganalisis, selalu berpikir rasional
dengan menggunakan penalarannya.
d.
Kelompok pragmatis
Yaitu mereka yang
memiliki sifat-sifat praktis, tidak suka berpanjang lebar dengan teori-teori,
konsep-komsep, dalil-dalil, dan sebagainya.
c.
Habermas
Menurut Habernas, belajar baru akan tejadi jika ada interaksi
antara individu dengan lingkungannya. Ia membagi tipe belajar menjadi tiga,
yaitu:
a.
Belajar teknis (technical learning)
Yaitu belajar
bagaimana seseorang dapat berinteraksi dengan lingkungan alamnya secara benar.
b.
Belajar praktis (practical learning)
Yaitu belajar
bagaimana seseorang dapat berinteraksi dengan lingkungan sosialnya, yaitu
dengan orang-orang di sekelilingnya dengan baik.
c.
Belajar emansipatoris (emancipatory learning)
Yaitu belajar yang
menekankan upaya agar seseorang mencapai suatu pemahaman dan kesadaran tinggi
akan terjadinya perubahan atau transformasi budaya dengan lingkungan sosialnya.
d.
Bloom dan Krathwohl
Bloom dan Krathmohl lebih menekankan perhatiannya pada apa
yang mesti dikuasai oleh individu (sebagai tujuan belajar), setelah melalui
peristiwa-peristiwa belajar. Tujuan belajarnya dikemukakan dengan sebutan
Taksonomi Bloom, yaitu:
a.
Domain kognitif, terdiri atas 6 tingkatan, yaitu:
1) Pengetahuan
2) Pemahaman
3) Aplikasi
4) Analisis
5) Sintesis
6) Evaluasi
b.
Domain psikomotor, terdiri atas 5 tingkatan, yaitu:
1) Peniruan
2) Penggunaan
3) Ketepatan
4) Perangkaian
5) Naturalisasi
c.
Domain afektif, terdiri atas 5 tingkatan, yaitu:
1) Pengenalan
2) Merespon
3) Penghargaan
4) Pengorganisasian
5) Pengalaman
Teori humanistik akan sangat membantu para pendidik dalam
memahami arah belajar pada dimensi yang lebih luas, sehingga upaya pembelajaran
apapun dan pada konteks manapun akan selalu diarahkan dan dilakukan untuk
mencapai tujuannya. Meskipun teori humanistik sering dikritik karena sulit
diterapkan dalam konteks yang lebih praktis dan dianggap lebih dekat dengan
bidang filsafat, teori kepribadian dan psikoterapi dari pada bidang pendidikan,
sehingga sulit diterjemahkan ke dalam langkah-langkah yang lebih konkret dan
praktis. Namun sumbangan teori ini amat besar. Ide-ide, konsep-konsep,
taksonomi-taksonomi tujuan yang telah dirumuskannya dapat membantu para
pendidik dan guru untuk memahami hakikat kejiwaan manusia. Dalam praktiknya
teori ini cenderung mengarahkan siswa untuk berpikir induktif, mementingkan
pengalaman, serta membutuhkan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses
belajar.
Dalam teori
humanistik ada beberapa kekurangan dan kelebihan, yaitu:
Kelebihan Teori Humanistik
1.
Selalu
mengedepankan akan hal-hal yang bernuansa demokratis, partisipatif-dialogis dan
humanis.
2.
Suasana
pembelajaran yang saling menghargai, adanya kebebasan berpendapat, kebebasan
mengungkapkan gagasan.
3.
Keterlibatan peserta didik dalam
berbagai aktivitas di sekolah, dan lebih-lebih adalah kemampuan hidup bersama
(komunal-bermasyarakat) diantara peserta didik yang tentunya mempunyai
pandangan yang berbeda-beda.
Kekurangan
Teori Humanistik :
1.
Teori
humanistik tidak bisa diuji dengan mudah.
2.
Banyak konsep
dalam psikologi humanistik, seperti misalnya orang yang telah berhasil
mengaktualisasikan dirinya, ini masih buram dan subjektif.
3.
Psikologi
humanistik mengalami pembiasan terhadap nilai individualistis.
Komentar
Posting Komentar