Gerak Benda dan Makhluk Hidup (1)

Gambar
A. KONSEP GERAK Benda dapat dikatakan bergerak apabila mengalami perubahan posisi dari suatu titik acuan. Benda yang bergerak akan melalui suatu lintasan tertentu. Lintasan dapat berupa lintasan yang lurus, melingkar atau parabola, ataupun tidak beraturan. 1. JARAK DAN PERPINDAHAN Untuk memahami perbedaan jarak dan perpindahan, pahami ilustrasi berikut! Jarak rumah siswa dan sekolah adalah 2,5 km. Jika siswa pergi dan pulang sekolah maka jarak yang ditempuhnya adalah 5 km.  Akan tetapi perpindahan siswa adalah 0 karena tidak ada selisih posisi awal dan akhir tidak ada. Sehingga: a.  Jarak   adalah panjang lintasan yang ditempuh oleh benda. b.  Perpindahan  adalah selisih jarak lurus antara posisi awal dengan posisi akhir. 2. KELAJUAN, KECEPATAN, DAN PERCEPATAN a. Kelajuan adalah kemampuan suatu benda bergerak dalam menempuh jarak tertentu pada setiap satuan waktu. Kelajuan dirumuskan sebagai berikut: Keterangan: v = kelajuan (m/s) s = jarak tempuh (m) t = waktu (s) b. Kecepatan adala

Problem Solving

Problem solving adalah suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan masalah dan memecahkan berdasarkan data dan informasi yang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan cermat (Hamalik, 1994:151). Problem solving yaitu suatu pendekatan dengan cara problem identification untuk ketahap sintesis kemudian dianalisis yaitu pemilahan seluruh masalah sehingga mencapai tahap application selajutnya komprehension untuk mendapatkan solusi dalam menyelesaikan masalah tersebut.
Ada pendapat lain yang menjelaskan bahwa problem solving adalah suatu pendekatan dimana langkah-langkah berikutnya sampai penyelesaian akhir lebih bersifat kuantitatif yang umum, sedangkan langkah-langkah selanjutnya sampai dengan penyelesain akhir lebih bersifat kuantitatif dan spesifik
Hal tersebut menunjukkan bahwa orientasi pembelajaran problem solving adalah investigasi dan penemuan yang pada dasarnya pemecahan masalah. Apabila pemecahan masalah yang diharapkan tidak berjalan sebagaimana yang diinginkan berarti telah terjadi masalah dalam tahap-tahap awal sehingga setiap siswa harus mulai kembali berfikir dari awal yang bermasalah untuk mendapatkan pemahaman menyeluruh mengenai masalah yang sedang dihadapi.
Jadi, dalam mempelajari konsep kimia yang baru harus didasari konsep-konsep yang sebelumnya. Mempelajari konsep A yang mendasari konsep B, seorang harus memahami dulu konsep A karena tidak mungkin orang itu memahami konsep B terlebih dahulu. Hal tersebut berarti dalam mempelajari suatu materi harus dilakukan secara bertahap, sebab berkaitan dengan konsep yang satu dengan konsep yang lainnya.
Berpikir memecahkan masalah dan menghasilkan sesuatu yang baru adalah kegiatan yang kompleks dan berhubungan erat satu dengan yang lain. Suatu masalah umumnya tidak dapat dipecahkan tanpa berpikir, dan banyak masalah memerlukan pemecahan yang baru bagi orang-orang atau kelompok. Sebaliknya, menghasilkan sesuatu (benda-benda, gagasan-gagasan) yang baru bagi seseorang, menciptakan sesuatu, itu mencakup problem solving. Ini berarti informasi fakta dan konsep-konsep itu tidak penting. Seperti telah kita ketahui, penguasaan informasi itu perlu untuk memperoleh konsep; keduanya itu harus diingat dan dipertimbangkan dalam problem solving dan perbuatan kreatif. Begitu pula perkembangan intelektual sangat penting dalam problem solving (Slameto, 1990 : 139)
Pembelajaran pemecahan masalah adalah suatu kegiatan yang didesain oleh guru dalam rangka memberi tantangan kepada siswa melalui penugasan atau pertanyaan matematika (Tim PPPG Matematika, 2005:93). Fungsi guru dalam kegiatan itu adalah memotivasi siswa agar mau menerima tantangan dan membimbing siswa dalam proses pemecahannya. Masalah yang diberikan harus masalah yang pemecahannya terjangkau oleh kemampuan siswa. Masalah yang diluar jangkauan kemampuan siswa dapat menurunkan motivasi mereka.

Tujuan Pembelajaran Problem Solving
Berhasil tidaknya suatu prosses pembelajaran bergantung kepada suatu tujuan yang hendak dicapai. Tujuan dari pembelajaran problem solving adalah seperti apa yang dikemukakan oleh Hudojo (2003:155), yaitu :
1.        Siswa menjadi terampil menyeleksi informasi yang relevan kemudian menganalisisnya dan akhirnya meneliti kembali hasilnya.
2.        Kepuasan intelektual akan timbul dari dalam sebagai hadiah intrinsik bagi siswa.
3.        Potensi intelektual siswa meningkat.
4.        Siswa belajar bagaimana melakukan penemuan dengan melalui proses melakukan penemuan.

Langkah-Langkah Problem Solving
Adapun langkah-langkah dalam menerapkan metode pembelajaran problem solving terbagi dalam tiga hal, dengan demikian konsep problem solving bukanlah teori belaka, tetapi telah terbukti keberhasilannya. Adapun tiga langkah problem solving adalah :
1.        Mengidentifikasi masalah secara tepat
2.        Menentukan sumber dan akar penybab dari masalah
3.        Solusi masalah secara efektif dan efisien.

Kelebihan dan Kekurangan metode problem solving. 
Setiap hal tentu mempunyai dua sisi, yakni kelebihan dan keburukan. Demikian juga dengan metode pembelajaran Problem Solving yang mempunyai kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan metodeproblem solving adalah:
1.        dapat membuat peserta didik menjadi lebih menghayati kehidupan sehari-hari
2.        dapat melatih dan membiasakan para peserta didik untuk menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil
3.        dapat mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik secara kreatif,
4.        peserta didik sudah mulai dilatih untuk memecahkan masalahnya.

Sedangkan kekurangan metode problem solving adalah sebagai berikut.
1.        memerlukan cukup banyak waktu,
2.        melibatkan lebih banyak orang
3.        dapat mengubah kebiasaan peserta didik belajar dengan mendengarkan dan menerima informasi dari guru,
4.        dapat diterapkan secara langsung yaitu untuk memecahkan masalah


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERKAK: Budi Anak Petani

Latihan soal Biologi kelas 12

REFLEKSI - Teori Behavioristik