Pembelajaran kooperatif atau
cooperative learning berasal dari kata cooperative yang artinya mengerjakan
sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai
satu kelompok atau satu tim. Slavin (dalam Isjoni, 2010: 15) mengemukakan, “In
cooperative learning methods, students work together in four member teams to
master material initially presented by the teacher”. Dari uraian tersebut dapat
dikemukakan bahwa cooperative learning adalah suatu model pembelajaran dimana
sistem belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah 4-6
orang secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam
belajar.
TUJUAN PEMBELAJARAN
KOOPERATIF
1.
Meningkatkan hasil belajar akademik
Meskipun pembelajaran kooperatif meliputi berbagai macam tujuan social,
tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas–tugas
akademik. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu siswa
memahami konsep–konsep yang sulit.
2.
Penerimaan terhadap keragaman
Pembelajaran kooperatif memberi peluang kepada siswa yang berbada latar
belakang dan kondisi untuk bekerja saling bergantung satu sama lain atas tugas–tugas
bersama.
3.
Pengembangan ketrampilan sosial
Mengajarkan
kepada siswa keterampilan kerjasama dan kolaborasi untuk saling berinteraksi
dengan teman yang lain.
Menurut Roger dan David Johnson
ada 5 unsur dalam model pembelajaran kooperatif, yaitu :
1.
Positive interdependence ( saling
ketergangtungan positif )
Unsur ini menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif ada 2
pertanggungjawaban kelompok. Pertama, mempelajari bahan yang ditugaskan kepada
kelompok. Kedua, menjamin semua anggota kelompok secara individu mempelajari
bahan yang ditugaskan tersebut.
2.
Personal responsibility ( tanggung jawab
perorangan )
Tanggung jawab perorangan merupakan kunci untuk menjamin semua anggota
yang diperkuat oleh kegiatan belajar bersama.
3.
Face to face promotive interaction ( interaksi
promotif )
Unsur ini penting untuk dapat
menghasilkan saling ketergantungan positif. Ciri – ciri interaksi promotif
adalah :
a. Saling membantu secara
efektif dan efisien
b. Saling memberi informasi
dan sarana yang diperlukan
c. Memproses
informasi bersama secara lebih effektif dan efisien
d. Saling mengingatkan
e. Saling percaya
f. Saling memotivasi
untuk memperoleh keberhasilan bersama
4.
Interpersonal skill ( komunikasi antar anggota /
ketrampilan )
Dalam unsur ini
berarti mengkoordinasikan kegiatan peserta didik dalam pencapaian tujuan
peserta didik, maka hal yang perlu dilakukan yaitu :
a. Saling
mengenal dan mempercayai
b. Mampu
berkomunikasi secara akurat dan tidak ambisius
c.
Saling menerima dan saling mendukung
d. Mampu
menyelesaikan konflik secara konstruktif.
5.
Group processing ( pemrosesan kelompok )
Dalam hal ini pemrosesan berarti
menilai. Melalui pemrosesan kelompok dapat diidentifikasi dari urutan atau
tahapan kegiatan kelompok dan kegiatan dari anggota kelompok. Hal ini bertujuan
untuk meningkatkan efektivitas anggota dalam memberikan kontribusi terhadap
kegiatan kolaboratif untuk mencapai tujuan kelompok.
Komentar
Posting Komentar