LAPORAN
PERCOBAAN INGENHOUSZ
Oleh :
M. Fatchul Alam (6)
Novia Tesalonika
Kelas XII IPA 2
SMA Negeri 1
Kebomas – Gresik
Tahun pelajaran
2014/2015
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Aktivitas kehidupan di biosfer pada dasarnya digerakkan
oleh tenaga dari cahaya matahari. Secara sepintas memang tidak nampak hubungan
cahaya matahari dengan hewan yang dapat berlari dengan cepat. Namun apabila
diteliti dengan cermat akan diketahui bahwa tenaga untuk berlari itu berasal
dari pemecahan karbohidrat yang terkandung di dalam daun rerumputan yang
dimakan oleh hewan tersebut, dan karbohidrat yang dipecah berasal dari suatu
reaksi kimia didalam daun yang berlangsung dengan menggunakan energi cahaya
matahari. Reaksi pembentukan karbohidrat ini dinamakan fotosintesis.
Proses
fotosintesis hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan yang mempunyai klorofil. Proses
ini hanya akan terjadi jika ada cahaya dan melalui perantara pigmen hijau daun
yaitu klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Selain fotosintesis juga
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kurangnya pengetahuan tentang proses
fotosintesis dan faktor-faktor yang mempengaruhinya baik faktor internal maupun
faktor eksternal yang melatarbelakangi
dilakukannya percobaan tentang fotosintesis ini.
B. Tujuan
Membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan oksigen
C. Rumusan Masalah
1.
Bagaimana pengaruh cahaya pada proses
fotosintesis tanaman hydrilla ?
BAB II
LANDASAN TEORI
Pengertian
Fotosintesis
adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis
bakteri untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi
cahaya. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam
fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di
bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang
terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi melalui
fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof. Fotosintesis
merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon
bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan
energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah
melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang.
Fotosintesis
dikenal sebagai suatu proses sintesis makanan yang dimiliki oleh tumbuhan hijau
dan beberapa mikroorganisme fotosintetik. Organisme yang mampu mensintesis
makanannya sendiri disebut sebagai organisme autrotof. Autotrof dalam rantai
makanan menduduki sebagai produsen. Pada prinsinya komponen yang dibutuhkan
dalam reaksi fotosintesis adalah CO2 yang berasal dari udara dan H2O
yang diserap dari dalam tanah. Selain itu sesuai dengan namanya, foto “cahaya”
reaksi ini membutuhkan cahaya matari sebagai energi dalam pembuatan atau
sintesis produk (senyawa gula dan oksigen).
Jan
Ingenhousz merupakan orang yang pertama kali melakukan penelitian tentang
fotosintesis. Ingenhousz memasukkan tumbuhan air Hydrilla verticillata ke dalam
bejana yang diisi air. Bejana gelas itu ditutup denagn corong terbalik dan
diatasnya di beri tabung reaksi yang diisi air hingga penuh. Bejana itu
diletakkan di terik matahari. Tak lama kemudian muncul gelembung udara dari
tumbuhan air tersebut. Gelembung udara tersebut menandakan adanya gas. Setelah
diuji ternyata adalah oksigen. Ingenhousz menyimpulkan fotosintesis
menghasilkan oksigen.
Fotosintesis
terjadi hanya di bagian hijau tanaman. Untuk efisiensi fotosintesis harus daun
tipis dan memiliki luas permukaan besar. Ini membantu dalam penyerapan cahaya
dan difusi gas, dan sarana untuk mencegah kehilangan air yang berlebihan
melalui stomata dan epidermis. Jumlah besar kloroplas dalam sel-sel mesofil
palisade menyediakan jaringan fotosintetik utama. Ruang antara spons berbentuk
tidak teratur di dalam sel-sel mesofil daun izin difusi gas gratis. Turgor sel
penjaga berubah menjadi gas mengizinkan pertukaran dengan atmosfer. Kutikula
pada berlapis tunggal transparan epidermis atas dan bawah melindungi daun dari
pengeringan dan infeksi.
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Materi Uji
Percobaan
Ingenhousz
B.
Alat dan Bahan
·
Beaker
glass 250 ml (3 buah)
·
Corong
(3 buah)
·
Tabung
reaksi (3 buah)
·
Tanaman
Hydrilla sp.
·
Kertas
warna merah dan hijau
·
Korek
api
·
Lidi
C. Cara
kerja
1. Merangkai alat dan bahan seperti
gambar dibawah ini sebanyak 3 perangkat, dengan catatan tabung reaksi harus
dalam keadaan penuh berisi air (jangan ada rongga udara). Pemasangan perangkat
dilakukan dalam air.
2. Memberi label A, B dan C pada
masing-masing perangkat.
3. Mengatur perangkat percobaan sebagai
berikut:
a. Perangkat A ditutup kertas merah
b.
Perangkat
B ditutup kertas hijau
c. Perangkat C tidak di tutup kertas
4. Meletakkan
semua perangkat di tempat yang terkena sinar matahari.
5. Mengamati
selama 10 menit, kemudian mencatat hasil pengamatan pada tabel hasil
pengamatan.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
Tabung
|
Hasil
Pengamatan
|
Gelembung
|
Nyala
Lidi
|
A
|
++
|
V
|
B
|
+
|
-
|
C
|
+++
|
V
|
Keterangan :
Gelembung : (+) sangat sedikit, (++)
sedikit, (+++) banyak
Nyala lidi : (v) nyala, (-) padam
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
·
Set
berlabel A dan B mengeluarkan sedikit gelembung karena di tutupi dengan kertas,
sedangkan set berlabel C mengeluarkan banyak gelembung karena tidak ditutup
dengan kertas sehingga terkena cahaya secara menyeluruh.
·
Nyala
lidi saat dimasukkan ke tabung C nyalanya lebih lama karena didalam tabung C
terdapat banyak oksigen.
·
Faktor intensitas cahaya yang terang (cukup/optimal) akan
membuat proses fotosintesis menjadi cepat tetapi bila cahaya yang tersedia
sedikit, proses fotosintesis menjadi lambat.
Komentar
Posting Komentar