Gerak Benda dan Makhluk Hidup (1)

Gambar
A. KONSEP GERAK Benda dapat dikatakan bergerak apabila mengalami perubahan posisi dari suatu titik acuan. Benda yang bergerak akan melalui suatu lintasan tertentu. Lintasan dapat berupa lintasan yang lurus, melingkar atau parabola, ataupun tidak beraturan. 1. JARAK DAN PERPINDAHAN Untuk memahami perbedaan jarak dan perpindahan, pahami ilustrasi berikut! Jarak rumah siswa dan sekolah adalah 2,5 km. Jika siswa pergi dan pulang sekolah maka jarak yang ditempuhnya adalah 5 km.  Akan tetapi perpindahan siswa adalah 0 karena tidak ada selisih posisi awal dan akhir tidak ada. Sehingga: a.  Jarak   adalah panjang lintasan yang ditempuh oleh benda. b.  Perpindahan  adalah selisih jarak lurus antara posisi awal dengan posisi akhir. 2. KELAJUAN, KECEPATAN, DAN PERCEPATAN a. Kelajuan adalah kemampuan suatu benda bergerak dalam menempuh jarak tertentu pada setiap satuan waktu. Kelajuan dirumuskan sebagai berikut: Keterangan: v = kelajuan (m/s) s = jarak tempuh (m) t = waktu...

CONTOH KRITIK DAN ESAI



Ini adalah contoh kritik dan esai yang aku tulis sendiri. Semoga bermanfaat buat kalian para pembaca. Mohon maaf apabila ada kekurangan, karena saya juga masih dalam proses belajar.
 
Kritik dan Esai
Conquerors Joseph Cottler – Haym Jaffe
Oleh : Novia Tesalonika

          Novel berjudul “Conquerors” ini di tulis oleh Joseph Cottler dan Haym Jaffe. Conquerors adalah novel pertama mereka yang di terbitkan pada tahun 2008 dan terdiri dari 124 halaman. Novel ini menceritakan tentang sejarah beberapa tokoh di masa lampau yang telah memberikan sumbangsih besar terhadap perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan, termasuk bagi peradaban manusia sendiri. Berkat penemuan, pemikiran, serta buah karya mereka, peradaban manusia semakin maju dari zaman ke zaman. Untuk itulah, dunia patut berterima kasih. Novel ini bertutur tentang kisah berani dari para petualang termasyhur dunia di masa lampau, yang berjuang dengan mengorbankan jiwa-raga mereka untuk menguak serta memecahkan sejumlah teka-teki yang ketika itu belum di ketahui oleh masyarakat dunia. Nama-nama seperti Marco Polo, Henry Creswicke Rawlinson, Vasco Da Gama, Kapten James Cook, David Livingstone, serta Roald Amundsen, adalah para penakluk tangguh di masa lampau yang melengkapi kisah petualangan dalam novel ini.
            Pada bab pertama, penulis menceritakan kisah seorang Marco Polo tentang perlawatannya ke Tiongkok. Disini, penulis menggambarkan karakter Marco Polo sebagai seseorang yang memiliki rasa keingintahuan tinggi
“Marco sebenarnya tidak tertarik pada lautan. Tapi ia senang menemani orang-orang yang sudah melihat negeri-negeri yang jauh, dan bangsa-bangsa asing. Untuk memuaskan rasa ingin tahunya tentang kejadian-kejadian di negeri-negeri yang jauh itu, ia biasa duduk berhari-hari di dermaga, menunggu masuknya kapal (Conquerors, 2008:8)”
Marco Polo adalah seorang remaja berusia 15 tahun yang ditinggal orang tuanya pergi melakukan perlawatan ke negeri yang jauh selama bertahun-tahun. Tapi Marco tidak pernah berhenti menunggu orang tuanya kembali ke tempat tinggalnya, Venesia.
“Ada suatu alasan lain yang menyebabkan Marco tetap memandang ke perairan Laut Adriatika. Ayahnya Nicolo Polo dan pamannya Maffeo sudah bertahun-tahun lampau meninggalkan Venesia (Conquerors, 2008:8)”
Sampai pada akhirnya, orang tua Marco kembali dan membawa Marco pergi ke negeri yang jauh, yaitu Tiongkok. Marco sangat senang akan mengunjungi negeri bernama Tiongkok itu. Ternyata Tiongkok adalah tempat yang sangat indah dan sangat kaya. Lebih indah dari yang pernah di ceritakan orang-orang sebelumnya.
“Lebar jalan utamanya enam puluh meter, dan di kiri kanannya berjejer rumah-rumah, taman, toko, istana, serta kuil. Sepanjang terusan-terusannya berdiri gudang-gudang pada pedagang besar,yang kalau di bandingkan dengan mereka, kita ini adalah seperti orang-orang miskin belaka (Conquerors, 2008:10)”
“Kekayaan dunia bertumpuk di pasar-pasarnya. Rempah-rempah, obat-obatan, sutra, mutiara. Di jalan-jalannya hilir-mudik tuan-tuan dan nyonya-nyonya ningrat yang paling cantik di dunia ini, dengan memakai peniti-peniti intan dan subang-subang permata (Conquerors, 2008:10)”
Penulis menggambarkan setting tempat yang sangat menakjubkan, sehingga para pembaca seakan-akan berada di tempat yang ada di cerita tersebut.
“Ruangan penerima tamu yang besar itu sangat lapang dan indah. Tiang-tiang merah yang mewah menjadi penopang bagi loteng. Dindingnya di hiasi dengan patung naga keemasan, dan burung-burung serta sejumlah hewan yang dibuat dengan halus sekali (Conquerors, 2008:13)”
Penulis menceritakan bahwa Marco Polo adalah orang yang cerdas. Karakter Marco Polo di gambarkan oleh penulis secara tidak langsung, yaitu melalui perbuatan tokoh Marco Polo itu sendiri.
“Kemanapun ia pergi, dengan teliti ia mencatat segala yang dilihat dan didengarnya. Ia mempelajari banyak bahasa dalam kerajaan itu (Conquerors, 2008:15)”
Ketika dewasa, Marco Polo tinggal di sebuah kerajaan milik Kubilai Khan di Tiongkok. Kubilai Khan adalah raja besar Tiongkok yang sangat sangat baik dan menyayangi rakyatnya.
“Khan itu pula adalah seorang raja yang pengasih. Karena ia selamanya adil dan dermawan, ia menjaga agar rakyatnya tidak pernah menderita kemiskinan. Apabila terjadi musim panen yang kurus, atau berjangkit penyakit menular pada ternak, ia tidak memungut pajaknya buat tahun ini. Melebihi lagi dari itu, ia mengirim gandum dan ternak dari persediaannya sendiri untuk meringankan penderitaan rakyat. Dan kalau pada suatu tempat ada keluarga yang tidak memiliki uang dan tidak dapat bekerja, Khan mengusahakan agar kebutuhan-kebutuhan mereka dapat terpenuhi (Conquerors, 2008:16-17)”
Marco Polo adalah orang pertama yang mengikuti sebuah jalan melintasi seluruh benua Asia, dan menggambarkan kerajaan demi kerajaan. Ia adalah orang pertama yang mengungkapkan Tiongkok di dalam segala keluasan, kekayaan, kemewahan, serta ke-Timurannya.
            Pada bab ke-dua, penulis menceritakan tentang perjalanan seorang Vasco Da Gama menuju ke India. Vasco Da Gama adalah seorang pemuda yang berusia tiga puluhan, jangkung, berambut hitam, berjenggot hitam dan mata garang yang menarik hati. Ia di utus oleh seorang raja untuk berlayar ke India dan menempuh perjalanan yang berbahaya. Sang raja percaya kalau Vasco Da Gama adalah pemuda yang pemberani. Dia tidak pernah takut walaupun sebenarnya dia tahu kalau itu akan mengancam nyawanya sendiri.
“Vasco Da Gama duduk di tempat peninjau. Matanya yang tak kenal gentar itu tidak memperlihatkan tanda-tanda kekhawatiran yang bermain di kalbunya (Conquerors, 2008:33)”
“Tapi apapun yang akan terjadi,Vasco Da Gama sudah tetap pada pendiriannya untuk tidak akan balik haluan, walaupun ia harus melawan badai sampai saat kematiannya. Mengitari tanjung atau mati! (Conquerors, 2008:34)”
Semakin jauh perjalanan Vasco Da Gama dengan awak-awak kapalnya, semakin banyak pula musibah-musibah yang di dapatkan selama perjalanannya. Vasco Da Gama bisa merasakan apa yang di rasakan oleh seluruh awak kapalnya. Mereka ketakutan, ingin pulang, tapi perjalanan sudah cukup jauh, tidak mungkin untuk berbalik haluan. Vasco Da Gama tidak akan oernah berhenti sebelum tujuannya tercapai. Walaupun suasana dalam perjalanan semakin lama semakin menegangkan.
“Dengan mendadak, nasib jelek yang tidak di duga-duga terjadi. Penyakit, yang menjadi momok bagi seluruh pelaut, berjangkit di lingkungan mereka. Skorbut (sariawan perut). Kaki dan tangan para awak kapal itu menggembung, gusi merek membengkak, sehingga tidak dapat makan, mereka terbaring kesakitan dan menghadapi maut (Conquerors, 2008:34)”
“Badai mengamuk. Kegelapan muncul. Laut membantingkan armada yang kecil itu, ibarat binatang raksasa yang mempermainkan mangsanya (Conqueroros; 2008; 35)”
Semua orang tahu kalau badai pasti akan berlalu. Vasco Da Gama dan awak kapalnya akhirnya menemukan daratan ketika semalaman terjebak badai yang sangat kejam. Mereka semua sangat bahagia dan hampir tidak percaya dengan apa yang mereka temukan.
“Dengan mendadak seberkas cahaya matahari bersinar menembus langit yang gelap itu. Laut menjadi tenang. Badai reda. Kapal-kapal itu berlayar terus dengan tenang. Orang-orang kapal hampir tidak dapat mempercayai kegembiraannya (Conquerors, 2008:36)”
“Seluruh awak kapal berlari-lari ke geladak. Bentuk gunung yang samar-samar, laksana baying-bayang, muncul dari lautan. Da Gama memperhatikan. “India!” teriaknya kegirangan (Conquerors, 2008:38)”
Vasco Da Gama akhirnya berhasil sampai di India. Di sana dia sangat terkagum-kagum melihat negeri yang sangat kaya akan rempah-rempah, obat-obatan, kurma, kelapa, dan mutiara. Semua itu adalah sumber penghasilan dari masyarakat India. Tidak pernah ada orang yang lebih berani, yang dapat memperkaya sejarah dunia melebihi apa yang di lakukan oleh Vasco Da Gama, dengan menyatukan Timur dan Barat.
            Pada bab ke-tiga, penulis menceritakan seorang Ferdinand Magellan tentang kisahnya mengelilingi dunia. Pada cerita ini, penulis menggambarkan kepercayaan masyarakat pada zaman lampau tentang negeri dongeng.
“Menurut dugaan, di situ hidup manusia yang bersusur di mata kakinya, babi bertanduk, ayam yang bertelur tiga meter di dalam tanah, sungai-sungai yang menggelegak airnya, ketam beracun, udang raksasa, mutiara sebesar bukit batu, dan berton-ton rempah-rempah (Conquerors, 2008:43)”
Magellan adalah seorang yang pemberani. Tiap-tiap orang tahu tentang keberanian dan kepahlawanannya. Dia rela mengorbankan nyawanya demi suatu tujuan yang jelas. Dan dia juga adalah seseorang yang pantang menyerah.
“Mengenai diriku sendiri, aku lebih suka memakan kulit palang tiang kapal kita daripada putar haluan (Conquerors, 2008:48)”
Pada zaman Magellan, kita tahu bahwa masih ada benda-benda atau sesuatu yang masih belum mereka ketahui namanya pada saat itu.
“Mereka membekali para petualang yang kepalaran itu dengan ikan, pisang dan buah-buah aneh yang mengherankan Magellan, karena buah itu sekaligus mengandung roti, daging dan susu, pikirnya(buah kelapa) (Conquerors, 2008:52)”
Dengan selesainya perjalanan Magellan, segala macam terkaan-terkaan selanjutnya tentang bentuk bumi tidak di perlukan lagi. Magellan dan teman-temannya telah mnegesampingkan mite tentang seorang Atlas yang memikul dunia di atas bahunya, tentang laut yang datar, dan dongeng-dongeng mengerikan. Hutang budi dunia kepada Magellan, satu-satunya orang yang memberikan bukti ini kepada kita, akan di kenang terus selama kapal-kapal masih berlayar melintasi selat Magellan, dan manusia melihat ke langit. Sebab di langit belahan bumi Selatan, dua kelompok bintang dinamakan awan-awan Magellan.
            Pada bab ke-empat, penulis menceritakan tentang Kapten James Cook. Dia adalah penyelidik yang paling di cintai oleh dunia pada masa itu. Sekitar tahun 1728 sampai 1779, mulai ada berbagai penelitian dan perkembangan ilmu pengetahuan alam.
“Pada 3 Juni 1769, planet Venus, yang beredar di angkasa, akan berada di atntara bumi dan matahari, lewat tepat di depan cakra matahari (Conquerors, 2008:58)”
“James Cook mempelajari dengan teliti adat istiadat orang-orang Tahiti dan kehidupan tumbuh-tumbuhan serta hewan di pulau itu. setiap hari, sarjana kapal itu, Dr. Solander, berkeliaran mencari berbagai contoh penelitian (Conquerors, 2008:63-64)”
“Ia adalah seorang sarjana. Ia menyelidiki kehidupan tumbuh-tumbuhan, berbagai jenis hewan dan ilmu bumi tentang daerah sekitarnya (Conquerors, 2008:65)”
James Cook adalah orang yang cerdas, dia melakukan penelitian untuk mencari tahu cara untuk menanggulangi penyakit skorbut, yang selama ini selalu menjadi momok terbesar bagi manusia saat berlayar di lautan. Magellan dan Vasco Da Gama, kedua-duanya telah menyaksikan anak buahnya dibunasakan dengan cara yang menyedihkan pleh penyakit skorbut. Dan akhirnya, Kapten James Cook menemukan sebuah jalan keluar untuk menanggulangi penyakit skorbut.
“Pastilah hal itu di sebabkan oleh makanan yang kita makan di laut, daging asin dan biscuit kering adalah makanan yang berlawanan dengan kehendak alam. Banyak makan sayur-sayuran akan menyembuhkan penyakit skorbut, seperti seledri, acar, kacang-kacangan dan wortel (Conquerors, 2008:71)”
            Pada bab ke-lima, penulis menceritakan tentang Sir Henry Creswicke Rawlinson. Dia telah menemukan dunia yang hilang, yaitu negeri Persia kuno. Henry Rawlinson adalah seorang pemuda berusia tujuh belas tahun, dia sangat pintar dan mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi. Bahkan dia tidak masalah jika harus kehilangan nyawanya hanya untuk memenuhi rasa keingintahuannya.
“Ia mudah sekali belajar bahasa asing, dan segera ia mengetahui beberapa bahasa yang digunakan di India. Ia dapat berbahasa Persia modern hampir sama baik ya dengan seorang pribumi Persia (Conquerors, 2008:78)”
“Dengan mempertaruhkan jiwanya ia menyalin tulisan itu, yang terdiri dari kira-kira empat ratus baris (Conquerors, 2008:79)”
Pada masa itu, diketahui bahwa ada perkembangan teknologi dan mulai di berlakukannya sistem pemerintahan, serta adanya beberapa kebijakan-kebijakan.
“Rumah-rumah itu amat baik buatannya, dan saluran air serta system pembuanganairnya luar biasa teratur (Conquerors, 2008:85)”
“Disini kita tampaknya berada dalam balai kota yang modern, dengan semua kantor pemerintahannya. Disini terdapat kantor pajak, tera, pendaftaran hak milik, serta departemen pencatatan dan kontrak (Conquerors, 2008:86)”
“Demikianlah maka ia mengadakan undang-undang upah dan undang-undang sewa, untuk membuat pedagang bertanggung jawab terhadap kontrak-kontrak mereka, untuk menolong kaum tani (Conquerors, 2008:86)”
            Pada bab ke-enam, penulis menceritakan seorang David Livingstone tentang kisahnya pada saat dia berada di tengah-tengah Afrika yang tak di kenal. David Livingstone adalah orang pintar dan mau berbagi ilmu dengan siapa saja.
“Ia mengajari mereka merawat tanaman-tanaman dan menanam tumbuh-tumbuhan dengan baik (Conquerors, 2008:96)”
“Ia menunjukkan kepada orang-orang Hottentot itu bagaimana membuat saluran-saluran air, sehingga mereka dapat mengambil air dari sungai dalam jarak satu setengah kilometer (Conquerors , 2008:96)”
Livingstone menulis sebuah karangan berjudul : Missionary Travels and Research in South Africa, Narrative of an Expedition to the Zambesi and It’s Tributaries, Last Journals of David Livingstone. Buku-buku itu berisi tentang cerita dari Livingstone, dan akan dibaca orang selagi masih terdapat pria dan wanita yang cinta kepada kemerdekaan jasmani dan rohani.
            Pada bab terakhir, penulis menceritakan tentang Roald Amundsen dengan rute pelayarannya ke Barat Laut. Disini, penulis menceritakan susatu kejadian dengan menggunakan majas, sehingga kejadian yang terjadi terkesan nyata dan sangat dramatis.
“Badai yang menerkam mereka dengan tangannya, dan melambung-lambungkan mereka seperti yang biasa dilakukan oleh seorang anak dengan mainannya yang berharga sepicis. Di satu sisi, laut mengangkat mereka sampai kepada ketinggian yang memusingkan; di sisi lain juga ia menguap dan memperlihatkan batu-batu besar bergigi seperti gigi-gigi tengkorak raksasa yang menyeringai (Conquerors, 2008:115)”
“Gelombang memukul kemudi kembali ketempatnya. Mereka terpelihara selama detik-detik berikutnya. Tapi mereka berpegang demikian erat kepada jiwanya, sehingga baik laut, maupun bukit-bukit atau es Kutub tidak mampu menenggelamkannya (Conquerors, 2008:116)”
            Novel ini mencritakan tentang kisah nyata yang terjadi pasa masa lampau. Kisah para petualang pemberani yang telah mengubah peradaban dunia kita dan mengembangkan ilmu pengetahuan serta teknologi yang belum ada pada saat itu. penulis sangat baik dalam membawakan cerita, bahasa yang digunakan sangat mudah di mengerti oleh pembaca karena kata-kata yang digunakan adalah kata-kata yang umum atau familiar. Tapi sayangnya, banyak lokasi-lokasi atau tempat-tempat yang di sebutkan dalam novel tersebut yang kita belum tahu dimana tempat itu berada, di sebelah mana tepatnya  ? seharusnya penulis menceritakan atau menjelaskan dengan detail lokasi yang terdengar asing untuk kita para pembacaa. Novel ini boleh dibaca oleh semua kalangan, karena ini adalah novel yang penuh dengan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi manusia. Tak ada penghargaan yang lebih tinggi yang dapat dihaturkan kepada mereka, kecuali nama yang akan termasyhur dan tetap dikenang sepanjang masa. Mereka begitu berjasa, daya juang dan semangat penaklukan mereka pantas menjadi inspirasi bagi manusia masa kini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERKAK: Budi Anak Petani

PKN KELAS X : KEDUDUKAN PEMBUKAAN UUD 1945

PKN KELAS X : WARGA NEGARA DAN PEWARGANEGARAAN