Nama :
Novia Tesalonika
NIM :
150341607673
Offering :
B
Kecerdasan ganda merupakan potensi
yang dimiliki seseorang yang dapat diaktifkan melalui proses belajar, interaksi
dengan keluarga, guru, teman dan nilai-nilai budaya yang berkembang. Kecerdasan
mengandung dua aspek pokok yaitu; kemampuan belajar dari pengalaman dan
beradaptasi terhadap lingkungan.
Pada dasarnya siswa adalah individu
yang unik. Setiap siswa memiliki potensi dan kemempuan yang berbeda antara yang
satu dengan yang lain. Tidak semua individu memilki profil intelegensi yang
sama. Setiap individu juga memilki bakat dan minat belajar yang berbeda-beda.
Setiap siswa memang memiliki potensi
yang berbeda – beda dan memilki pilihan untuk mengembangkan potensi yang
dimilikinya, namun ada beberapa pengetahuan dan kerterampilan dasar yang perlu
dimiliki oleh siswa setelah menyelesaikan pendidikan di sekolah yaitu kemampuan
atau kompetensi dalam bidang :
·
Bahasa (linguistic)
·
Matematika (math)
·
Ilmu Pengetahuan Sosial (social
sciences)
·
Ilmu Pegetahuan Alam (Natural
Sciences)
Keempat bidang ini dapat dipandang
sebagai kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh individu siswa setelah lulus
dari sekolah.
MACAM – MACAM KECERDASAN GANDA
Gardner (1983) berhasil
mengidentifikasi tujuh macam kecerdasan, yang kemudian dikenal sebagai
kecerdasan ganda (Multiple Intelligence). Ketujuh jenis kecerdasan
tersebut adalah:
1.
Kecerdasan
musical
Gardner menyebut kecerdasan musical
ini dengan istilah musical/ rhythmic intelligence. Kecerdasan
musical (KM) adalah kemampuan untuk menghasilkan dan mengapresiasi musik.
Kemampuan ini meliputi menyanyi, bersiul, memainkan alat-alat musik, mengenal
pola-pola nada, membuat komposisi musik, mengingat melodi, memahami struktur
dan irama musik. Gardner telah mengidentifikasi bahwa inti dasar KM
musical meliputi aspek irama, pola titinada, harmoni, dan timber, tetapi dia
segera mengusulkan adanya kekuatan emosional misterius dari musik. Dia
menunjukkan beberapa fakta untuk mendukung teorinya bahwa kemampuan musikan
berfungsi seperti sebuah intelegensi, yakni apa yang oleh composer disebut sebagai logical
musical thinking dan musical mind (101-2). Kecerdasan
musik merupakan kecerdasan yang paling awal berkembang dalam diri manusia
(Grow, 2005).
2.
Kecerdasan Kinesthetic
Jenis kecerdasan ini berkaitan
dengan pengendalian gerakan badan. Pengenalian gerakan badan ini terletak di
korteks motoris dengan setiap belahan otak mendominasi atau mengendalikan
gerakan badan di sisi yang berlawanan (Gardner, 1983). Orang yang cerdas secara
kinesthetic akan lebih mudah menirukan dan menciptakan gerakan. Seorang
olahragawan yang cerdas kinesthetic akan dapat menyelesaikan dan mencari
alternatif gerakan. Penyelesaian gerakan tentu berbeda dengan penyelesaian
persamaan matematika, sehingga dalam hal ini orang yang cerdas gerak badan
boleh jadi tidak cerdas secara matematik dan sebaliknya.
3.
Kecerdasan logical/mathematical
Kecerdasan ini ditandai dengan
kemampuan seseorang untuk berinteraksi dengan angka-angka dan bilangan,
berpikir logis dan ilmiah, adanya konsistensi dalam pemikiran.. Seseorang yang
cerdas secara logika-matematika seringkali tertarik dengan pola dan
bilangan/angka-angka. Mereka belajar dengan cepat operasi bilangan dan cepat
memahami konsep waktu, menjelaskan konsep secara logis, atau menyimpulkan
informasi secara matematik. Kecerdasan ini amat penting karena akan membantu
mengembangkan keterampilan berpikir dan logika seseorang. Dia menjadi mudah
berpikir logis karena dilatih disiplin mental yang keras dan belajar menemukan
alur piker yang benar atau tidak benar. Di samping itu juga kecerdasan ini
dapat membantu menemukan cara kerja, pola, dan hubungan, mengembangkan
keterampilan pemecahan masalah, mengklasifikasikan dan mengelompokkan,
meningkatkan pengertian terhadap bilangan dan yang lebih penting lagi
meningkatkan daya ingat.
4.
Kecerdasan visual/spatial
Kecerdasan ini ditunjukkan oleh
kemampuan seseorang untuk melihat secara rinci gambaran visual yang terdapat di
sekitarnya. Seorang seniman dapat memiliki kemampuan persepsi yang besar. Bila
mereka melihat sebuah lukisan, mereka dapat melihat adanya perbedaan yang
tampak di antara goresan-goresan kuas, meskipu orang lain tidak mampu
melihatnya. Dengan mengamati sebuah foto, seorang fotografer dapat membuat
analisis mengenai kelemahan atau kekuatan dari foto tersebut seperti arah datangnya
cahaya, latar belakang, dan sebagainya, bahkan mereka dapat memberi jalan
keluar bagaimana seandainya foto itu ditingkatkan kualitasnya. Kecerdasan ini
sangat dituntut pada profesi-profesi seperti fotografer, seniman, navigator,
arsitek. Pada orang-orang ini dituntut untuk melihat secara tepat gambaran
visual dan kemudian member arti terhadap gambaran tersebut.
5.
Kecerdasan verbal/linguistik
Orang-orang yang memiliki kecerdasan
ini memiliki kemampuan untuk menyusun pikirannya dengan jelas. Mereka juga
mampu mengungkapkan pikiran dalam bentuk kata-kata seperti berbicara, menulis,
dan membaca. Orang dengan kecerdasan verbal ini sangat cakap dalam berbahasa,
menceriterakan kisah, berdebat, berdiskusi, melakukan penafsiran, menyampaikan
laporan dan berbagai aktivitas lain yang terkait dengan berbicara dan menulis.
Kecerdasan ini sangat diperlukan pada profesi pengacara, penulis, penyiar
radio/televisi, editor, guru.
6.
Kecerdasan interpersonal
Kecerdasan ini berkait dengan
kemampuan seseorang untuk berinteraksi dengan orang lain. Pada saat
berinteraksi dengan orang lain, seseorang harus dapat memperkirakan perasaan,
temperamen, suasana hati, maksud dan keinginan teman interaksinya, kemudian
memberikan respon yang layak. Orang dengan kecerdasan Interpersonal memiliki
kemampuan sedemikian sehingga terlihat amat mudah bergaul, banyak teman dan
disenangi oleh orang lain. Di dalam pergaulan mereka menunjukkan kehangatan,
rasa persahabatan yang tulus, empati. Selain baik dalam membina hubungan dengan
orang lain, orang dengan kecerdasan ini juga berusaha baik dalam menyelesaikan
persoalan-persoalan yang berhubungan dengan perselihanan dengan orang lain.
Kecerdasan ini amat penting, karena pada dasarnya kita tidak dapat hidup
sendiri (No man is an Island). Orang yang memiliki jaringan sahabat yang luas
tentu akan lebih mudah menjalani hidup ini. Seorang yang memiliki kecerdasan
“bermasyarakat” akan mudah menyesuaikan diri, menjadi orang dewasa yang sadar
secara sosial dan berhasil dalam pekerjaan
7.
Kecerdasan intrapersonal
Kecerdasan intrapersonal
diperlihatkan dalam bentuk kemampuan dalam membangun persepsi yang akurat
tentang diri sendiri dan menggunakan kemampuan tersebut dalam membuat rencana
dan mengarahkan orang lain
8.
Kecerdasan naturalistik
Keahlian mengenali dan mengkategorikan
spesies-flora dan fauna di lingkungannya. Para pecinta alam adalah contoh orang
tergolong sebagai orang – orang yang memiliki kecerdasan ini.
Konsep kecerdasan ganda (Multiple
Intelligence) merupakan kritik terhadap Psychometric yang biasa digunakan
untuk mengukur kecerdasan manusia yang hanya bertumpu pada kekuatan otak kiri
manusia. Selama ini pengukuran kecerdasan hanya pada aspek kuantitatif
(logical) dan verbal. Manusia yang memiliki skor rendah berdasarkan tes
tersebut dianggap memiliki tingkat kecerdasan rendah atau biasa disebut
IQ (intelligence quotion) rendah. Pengukuran kecerdasan dengan
IQ dalam perkembangannya dianggap tidak representatif, karena ada banyak fakta
manusia dengan IQ rendah tetapi ternyata dalam hidupnya lebih sukses daripada
orang yang mempunyai tingkat IQ tinggi. Orang dengan IQ yang pas-pasan ternyata
dapat mempunyai keahlian yang hebat dalam bidang-bidang tertentu, seperti ahli
melukis, ahli olah raga, ahli menyanyi, dan lain-lain. Kekuatan yang mendorong
tes-tes kecerdasan ganda (Multiple Intelligence) adalah bahwa
tes-tes yang biasa dilakukan inkonsisten terhadap teori-teori ilmiah besar yang
mapan. kecerdasan ganda (Multiple Intelligence) bukanlah suatu
domain atau disiplin ilmu tersendiri. Konsep kecerdasan ganda (Multiple
Intelligence) merupakan suatu jenis konstrak baru, tetapi kecerdasan
ganda (Multiple Intelligence) tidak sama dengan style atau
gaya pembelajaran, gaya kognitif, atau gaya bekerja (Gardner, 1995).
Kecerdasan ganda (Multiple
Intelligence) sebagai suatu konsep baru berdampak pada pembuatan
desain dan kurikulum sekolah. Teori kecerdasan ganda (Multiple
Intelligence) menganjurkan bahwa ada beberapa kecerdasan manusia
yang relatif independen dan dapat dijadikan mode dan dikombinasikan dalam
keserbaragaman cara agar sesuai dengan masing-masing individu dan budaya.
Independensi masing-masing jenis kecerdasan ini dapat ditunjukkan pada kasus
orang tidak dapat menguasai matematika, tetapi dia amat cepat membuat atau
memahami arti keindahan sebuah lukisan atau komposisi lagu. Kasus lainnya,
seorang yang tidak dapat memiliki kemampuan verbal dan spatial tetapi sangat
cerdas dalam gerak/kinesthetik. Dalam diri manusia mungkin terdapat satu, dua,
tiga atau lebih jenis kecerdasan yang menonjol. Jenis kecerdasan ini meungkin
selanjutnya berkaitan dengan learning style dan life
style.
Komentar
Posting Komentar